Adapun jenis sampah yang dapat digunakan hanya tiga jenis plastik, antara lain: Plastik PP seperti kemasan air mineral gelas Plastik HDPE seperti sampah plastik keras Serta plastik LDPE seperti kantong plastik.
“Tiga sampah plastik itu yang sudah kami olah selama ini, dan alhamdulillah alhasil bisa menghasilkan bahan bakar solar yang sudah juga dipakai oleh nelayan kami untuk melaut,” imbuhnya.
Kegiatan pirolisis di Desa Kulati, kata Nyong, sudah berjalan sejak tahun 2021 dengan melibatkan pemerintah desa serta masyarakat sekitar dalam hal pengumpulan, maupun pemilahan sampah.
Hal ini dilakukan agar keberlanjutan dari sistem pengolahan sampah dapat berjalan secara optimal, dalam jangka waktu yang panjang.
“Selanjutnya kami juga melibatkan teman-teman pemuda yang coba kami ajak untuk berkolaborasi, untuk ikut melihat proses pirolisis ini,” terang Nyong.