Ia menyambungkan, katanya akan diurus, tapi sampai saat ini belum ada kabar baik. Dirinya sudah menerima surat dari Kementerian Luar Negeri (Kemendagri) Republik Indonesia (RI), pada isi surat dinyatakan bahwa istrinya sudah tidak bekerja di pengguna jasa dimaksud.
Sejak tahun 2013, dan isi surat juga disebutkan bahwa istri kabur dari majikannya. “Kami sekeluarga berharap dapat berkumpul lagi, karena merasa cemas dan khawatir. Apa penyebab istrinya kabur dari majikannya,” harap Jejen.
Ia menambahkan, orang yang mengatakan seponsor sampai saat ini belum berupaya membantu. Makanya dirinya sekeluarga berharap kepada instansi terkait, dapat membantu memulangkan istrinya. Karena, tentu kasihan anak- anaknya selalu menanyakan ibunya kapan pulang dan dimana kini keberadaannya.
Diketahui, warga Sarampad tersebut tidak kunjung pulang setelah berangkat menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke Taief Arab Saudi, Saadah bin Amas Jamhuri dikabarkan selama belasan tahun lamanya tak ada kabar, kini keluarga menanti dan menunggu dimana keberadaannya.
Sementara, istri Jejen (Saadah) tersebut, meninggalkan empat anak perempuan dan dua anak laki-laki. Itupun bukan hanya tak kunjung pulang, bahkan keluarga sampai saat ini tidak pernah mendapatkan kabar dari seorang pahlawan devisa tersebut. (Mul)