Ketua Panwaslu Kab Purwakarta Berani Disumpah Oleh Pendemo

JABARNEWS | PURWAKARTA – Bermodal mental kesatria, Ketua Panwaslu Kabupaten Purwakarta Oyang Este Binos tampil berani menemui ribuan pengunjuk rasa yang melakukan aksi di depan Kantor Panwaslu Purwakarta, Rabu (4/7/2018).

Bahkan dengan sukarela Binos mau diambil sumpah di bawah Alquran saat diminta oleh para pendukung dan simpatisan pasangan calon nomor 3, Zainal Arifin-Luthfi Bamala.

“Saya tegaskan tidak ada intimidasi. Saat diambil sumpah saya melakukannya dengan sukarela. Ini saya anggap sebagai penegasan komitmen dalam menegakkan aturan. Lagipula di awal dilantik kita sudah disumpah, jadi ini sebagai pengingat dan penegasan saja bahwa secara prinsip Panwas berpegangan pada peraturan yang berlaku,” ujarnya.

Baca Juga:  Oposisi Pemerintah, PKS Targetkan Minimal 15 Persen Suara di Pemilu 2024

Lanjut dia, saat berlangsungnya aksi unjuk rasa dirinya tengah berada di KPU.

“Saat mendengar ada aksi, saya segera ke Panwas dan menemui perwakilan pengunjuk rasa. Kemudian saya diminta memberikan pernyataan kepada ribuan massa pengunjuk rasa dan saya menyanggupinya,” papar pria yang akarab disapa Binos itu.

Baca Juga:  Jurnalis Cirebon Gelar Solidaritas Buat Rekan Seprofesi yang Terkena Covid-19

Dikatakan Binos, ada beberapa tuntutan yang disampaikan para pengunjuk rasa.

“Intinya mereka mendesak penanganan laporan pelanggaran. Dan saya tegaskan itu masih berjalan,” ujarnya.

Saat menemui para pengunjuk rasa, Binos menyampaikan tiga poin.

“Pertama, saya ucapkan terimakasih atas doa dan dukungan para alim ulama terhadap kinerja Panwas. Kedua, terlepas disumpah atau tidak disumpah, dari awal dan hingga saat ini, Panwas bersikap tegas dalam penanganan laporan sesuai dengan peraturan yang berlaku,” ucapnya.

Baca Juga:  Targetkan 100 Juta Kunjungan Wisatawan di Jawa Barat, Ini Strategi Pemprov Jabar

Ketiga, sambung Binos, kaitan dengan tahapan bahwa pada prinsipnya saksi-saksi dari tiap pasangan calon harus terus mengawasi dan mengawal dari tingkat kabupaten hingga di tingkat provinsi.

“Saya tegaskan sekali lagi tak ada intimidasi, malah ini saya anggap sebagai dukungan dari para alim ulama terhadap Panwas,” pungkasnya. (Gin)

Jabarnews | Berita Jawa Barat