“Indeks Harga Diterima Petani (It) 138,31 turun 0,04 persen dan Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Benang Mod sebesar 115,53 naik 0,15 persen. Lima Kota dengan TPK tertinggi yaitu Kota Sukabumi, Kota Depok, Kota Bandung, Kota Bogor, dan Kota Bekasi,” tambahnya.
Sementara itu, terkait perkembangan ekspor di Jabar, Giri menyampaikan bahwa nilai neraca perdagangan luar negeri pada Febuari 2024 surplus sebesar USD 1,99 miliar. Sedangkan, nilai ekspor Febuari 2024 mencapai USD 3,00 miliar atau meningkat 2,09 persen dibanding Januari 2024.
“Nilai impor Febuari 2024 mencapai USD 1,01 miliar atau meningkat 1,24 persen dibanding Januari 2024,” ucap dia.
Terkait ekspor Nonmigas, Giri menerangkan, pada Febuari 2024 mencapai USD 2,98 miliar, meningkat 2,69 persen dibanding Januari 2024. Namun ekspor Migas menunrun sebesar 45,80 persen.
Peningkatan nilai ekspor Nonmigas terbesar, lanjut dia, pada Febuari 2024 terhadap Januari 2024 terjadi pada Golongan Kendaraan dan Bagiannya sebesar USD 86,82 juta, diikuti oleh Golongan Mesin dan Peralatan Mekanis sebesar USD 16,53 juta serta Mesin dan Perlengkapan Elektrik sebesar USD 13,98 juta.
“Ekspor Nonmigas Februari 2024 terbesar adalah ke Amerika Serikat, yaitu USD 520,77 juta, disusul Filipina USD 237,58 juta, dan Jepang sebesar USD 232,31 juta dengan kontribusi ketiganya mencapai 33,19 persen,” tandasnya. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News