Menggembala sapi setiap hari ia lakukan, sedangkan ibunya hanya bekerja kuli serabutan disawah, sedangkan Ayahnya sudah lebih dari lima tahun meninggal dunia karena sakit.
“Saya ngangon sapi selepas pulang sekolah, tapi kadang-kadang sapi saya bawa ke dekat lingkungan sekolah agar pas jam istirahat bisa saya awasi,” ucapnya.
Menurut Adria semua ini ia lakukan demi bisa terus melanjutkan pendidikanya, setiap kebutuhan sekolah ia bisa menjual sapinya.
Remaja yang berdomisili di Kampung Cibodas Desa Parungbanteng, Kecamatn Sukasari itu merupakan anak kedua tiga bersaudara dari pasangan Anah dan almarhum Hasan.
Setiap hari, Adria menggembala sapi dengan mengenakan seragam sekolah. Meski begitu, dirinya tidak malu.