Bahkan menurutnya, kegiatannya menggembala sapi justru mendapat banyak dukungan termasuk dari teman-temannya.
“Saya tidak pernah merasa malu, apalagi teman-teman bahkan guru di sekolah memberi jempol, karena saya mau berusaha untuk membantu orang tua,” ucap Adria.
Lanjut dia, menggembala sapi juga sangat menghasilkan. Sapi tergolong hewan yang jinak dan bisa menurut kepada pemiliknya. Sapi merupakan hewan yang mudah dirawat dan digembala.
“Ini sudah menyatu dengan perjalanan hidup saya. Apalagi saat menemani sapi cari makan rasanya sudah bahagia,” terangnya.
Terpisah, Kepala SMPN Satap 2 Parungbanteng, Mokhamad Aripin mengatakan, kegiatan ini merupakan wujud penerapan kebijakan Pendidikan Vokasional, pendidikan diluar lingkungan sekolah yang menunjang kemampuan diri.