Mengerikannya, Jasad warga tersebut ditemukan seminggu setelahnya di kali Cimanuk Kawasan Sasak Beusi antara Leuwigoong dan Cibatu, Kabupaten Garut.
Setelah bercerita panjang lebar, Asep menyebut bahwa berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, keberadaan Jembatan Cimalaka ini dibuat berbeda dengan lazimnya sejumlah jembatan lain. Karena jalur airnya hanya berupa lubang (hong) berdiameter sangat kecil dan tidak seimbang dengan lebar sungai.
Saat terjadi letusan Gunung Galunggung dahulu, ada batu dan pasir yang masuk ke lubang aliran sungai tersebut, sehingga mengakibatkan aliran sungai tersumbat.
“Dulu pun pernah beberapa kali warga berupaya menyingkirkan batu tersebut menggunakan peralatan seadanya, tapi tidak berhasil. Karenanya pihak desa pun telah beberapa kali mengajukan proposal permohonan kepada Pemkab Garut, termasuk beberapa kali pada setiap tahun dibahas dalam Musrenbang di tingkat kecamatan,” kata Asep dikutip dari kapol.id, Kamis (20/1/2022).
“Begitu pun petugas PUPR pernah datang untuk melakukan survey, tapi realisasinya hingga kini belum ada,” tambahnya.