Kisah Perjuangan Srikandi PLN Salurkan Listrik ke Daerah 3T di Sulawesi

Srikandi PLN saat bertugas menerangi Desa Nesowi, Konawe, Sulawesi Tenggara. (Foto: Istimewa).

Dengan semangat membangun kapasitas perempuan yang anggun, tangguh dan produktif, Srikandi PLN ini mengaku terus berkarya. Berperan aktif dalam melistriki daerah 3T di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat.

Ia selalu gembira ketika berhasil mengatasi tantangan berat saat ditugaskan PLN. Termasuk saat melakukan survei perencanaan pembangunan jaringan listrik di Desa Tolala, Kabupaten Kolaka Timur. Saripa menceritakan dirinya butuh waktu sembilan jam untuk sampai ke lokasi dengan medan yang ekstrem berupa jalanan tebing batu dan pinggir jurang.

Baca Juga:  Lahan Pemakaman Terbatas, Pansus 3 DPRD Bahas Raperda Soal Data Makam Tumpang

“Meski medan tempuhnya sangat ekstrem, saat desa berhasil dilistriki, rasa bangga dan haru terasa dalam jiwa saya. Saya bersyukur masyarakat di desa juga bisa merasakan manfaat listrik seperti saya, utamanya anak-anak yang bisa belajar di malam hari karena mereka adalah generasi penerus bangsa,” lanjut Saripa.

Pengalaman berbeda diungkapkan oleh Shila (28), Srikandi PLN yang bertugas di PLN Unit Pelaksana Pengatur Distribusi (UP2D) Makassar. Shila menjadi salah satu motor penggerak donasi karyawan dalam program “Light Up The Dream”, yakni program bantuan untuk warga kurang mampu agar tetap dapat menikmati layanan listrik sendiri.

Baca Juga:  Siaga Kelistrikan Nasional, PLN Pastikan Kesiapan Keandalan Listrik Masa Lebaran 2024

Hasil dari donasi tersebut mampu mewujudkan mimpi Muliati (41), warga Kelurahan Rappojawa Kota Makassar untuk dapat memiliki listrik di rumahnya. Selain penyambungan listrik gratis dari PLN, bantuan ini juga mengurangi urunan tagihan listrik Muliati bersama tetangganya.

Baca Juga:  Ternyata Dengan Cara Ini Dinkes Tekan Angka Malnutrisi di Cirebon

“Sebelumnya, Muliati harus membayar Rp 200 ribu per bulan ke tetangganya untuk membayar listrik. Namun setelah mendapatkan akses gratis listrik PLN, ia hanya mengeluarkan biaya Rp 50 ribu per bulan untuk membeli token. Bagi kami, ini adalah bahagia sesungguhnya karena pekerjaan kami dapat berguna bagi masyarakat yang membutuhkan,” jelas Shila.