Kisah Pilu Pekerja Migran: 14 Tahun Bekerja, Tati Rohayati Kehilangan Arah di Negeri Orang

Tati Rohayati PMI Asal Banjar Tak Bisa Pulang ke Kampung Halamannya. (Foto: Istimewa).

Bahkan, Tati pernah meminta agar gajinya dikirim ke anaknya. Tetapi tidak pihak agen tidak mengirim ke anaknya. Hanya satu kali saja yang dikirimkan, yaitu sebesar 1000 ringgit.

“Pernah saya minta kirim ke rekening anak saya, tapi nggak dikirim. Saya juga nggak dapat. Saya minta kirim lagi akhirnya pernah satu kali sebanyak 1000 ringgit,” kata Tati dikutip JabarNews.com dari HR-Online, Minggu (5/6/2022).

Baca Juga:  Jawa Barat Siap Pasok Susu untuk Program Makan Bergizi Gratis

Setelah adanya permasalahan tersebut, atas saran dari teman yang dia kenal akhirnya keluar dari tempat kerjanya itu. Dan kemudian Tati mencari pekerjaan di tempat yang lain sebagai pekerja serabutan.

Baca Juga:  Disnakertrans Kabupaten Purwakarta Bantu Kepulangan PMI dari Taiwan Pasca Koma

Saat bekerja serabutan tersebut, dia tidak memiliki majikan tetap. Karena menurutnya, sistem kerjanya hanya menunggu panggilan orang yang membutuhkan jasanya sebagai pembantu rumah tangga.

Baca Juga:  Jokowi Mengeluh Devisa Rp165 Triliun Hilang Gara-gara Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri

Sementara terkait dengan bayaran selama menjadi pekerja serabutan, dia langsung mendapat upah setelah bekerja.