Bekerja di warung remang, dia terpaksa menitipkan kedua anaknya kepada orang tuanya di kampung. Setiap minggu dia pulang untuk mengantarkan untuk biaya keperluan anak-anaknya.
“Sebenarnya mau menangis, tapi apa boleh buat kepepet untuk biayai anak masih kecil, suami tidak ada,” ungkap MA.
Sedangkan CC (22) ibu muda asal Tanahkaro ini diajak teman-temannya untuk bekerja di warung remang di pondok Ringin. Bahkan dia sudah dua tahun bekerja disana.
“Awalnya diajak teman karena enak cari uang disini,” paparnya.
CC lalu berangkat ke kawasan Pondok Ringin dan bekerja di salah satu warung remang, dia bergabung dengan 3 wanita lainnya sebagai pelayan untuk mendampingi pria hidung belang yang datang untuk minum di warung tersebut.