Komentari Pandemi Corona, Eks Menkes Siti Fadilah: Saya Lebih Cenderung Ini Adalah Bioweapon

Mantan Menteri Kesehatan (Menkes) Siti Fadilah Supari, karikatur. (Dodi/ Jabarnews)
Mantan Menteri Kesehatan (Menkes) Siti Fadilah Supari, karikatur. (Dodi/ Jabarnews)

JABARNEWS | BANDUNG – Mantan Menteri Kesehatan (MenkesSiti Fadilah Supari, baru-baru ini memberikan komentar mengejutkan terkait pandemi Covid-19.

Belum selesainya pandemi virus Covid-19 di berbagai negara, membuat Siti Fadilah merasa curiga terhadap peristiwa tersebut yang dianggapnya tidak alamiah.

Sang mantan Menkes tersebut mencurigai peristiwa tersebut sebagai bioterorism, yang menggunakan Covid-19 sebagai senjata biologis (bioweapon).

Pernyataan tersebut Siti Fadilah sampaikan melalui kanal YouTobe Akbar Faizal, 14 Desember 2021.

Baca Juga:  Waduh! Sejumlah Domba Milik Warga di Tasikmalaya Mati Secara Misterius

Baca Juga: Bea Cukai Purwakarta Musnahkan Ratusan Batang Rokok, Termasuk Liquid Vape Ilegal

Baca Juga: Bahan Alami Obat Sakit Tenggorokan, InI Pilihannya

“Ini pendapat saya pribadi ya, belum tentu tidak benar. Saya lebih cenderung ini adalah bioweapon atau bioterrorism, karena pandemi yang asli itu ada syaratnya.” ungkap Siti Fadilah Supari.

Baca Juga: Para Dermawan Jabar Kirim Puluhan Ton Untuk Korban Semeru

Baca Juga:  Budi Gunadi Sadikin Ingin Prevalensi Stunting pada 2023 Turun Jadi 17 persen, Bisakah?

Baca Juga: Begini Cara Ampuh Mengajarkan Anak Disiplin, Orang Tua Mesti Tahu !

Menurut Siti Fadilah, adapun syarat dikatakannya pandemi berdasarkan pedoman WHO diantaranya adanya bukti penularan dari hewan ke hewan, ada bukti penularaj dari hewan ke hewan, dan ada bukti penularan dari manusia ke manusia.

“Sekarang yang jelas ada buktinya dari manusia ke manusia. Tapi dari kelelawar ke manusia, sampai saat ini belum ada yang tahu,” ujar Siti Fadilah.

Baca Juga:  Todongkan Senjata ke Pedagang Buah, Pria Karawang Ini Bak Ayam Sayur Saat Ditangkap Polisi

Dalam kesempatan tersebut juga sang mantan Menkes tersebut mengingatkan tentang pentingnya pihak pemerintah hingga masyatakat dalam mengenal ancaman perang asimetris.

Siti Fadilah menegaskan bahwa sudah semestinya Menteri Pertahanan, Badan Intelijen, bahkan Panglima TNI mempunyai wawasan yang memadai dalam mengenal ancaman bioterrorim dan perang asimetris. (Dodi)