Ia juga menekankan pentingnya komunikasi antara asosiasi pengusaha dan para pengusaha terkait kendala ini. “Ini bukan soal kelalaian, tetapi lebih kepada keberatan mereka terhadap biaya yang mahal,” tambahnya.
Dalam rapat tersebut, Komisi A DPRD Cianjur menyarankan agar konsultan yang digunakan untuk pembuatan SLF dapat memberikan harga yang lebih terjangkau. Isnaeni bahkan menyebutkan bahwa konsultan dari luar daerah, seperti Kalimantan, bisa menjadi alternatif, selama mereka memenuhi syarat untuk menerbitkan SLF.
“Yang penting, pengusaha memiliki SLF untuk menjamin keamanan bangunan mereka,” tegasnya.
Ia juga menyoroti perlunya dinas terkait untuk melakukan verifikasi setelah pengusaha mendapatkan SLF melalui konsultan.
Isnaeni berharap pengusaha di Cianjur segera memenuhi kewajiban memiliki SLF demi keamanan dan kelayakan bangunan. “Intinya, SLF ini untuk keamanan mereka sendiri,” tutupnya. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News