JABARNEWS | BANDUNG – Pada 21 Mei 2024, Pimpinan dan Anggota Komisi D DPRD Kota Bandung mengadakan rapat kerja bersama Dinas Kesehatan Kota Bandung, RSUD Kota Bandung, dan RSUD Bandung Kiwari.
Rapat ini dipimpin oleh Ketua Komisi D, H. Aries Supriyatna, S.H., M.H. Turut hadir Sekretaris Komisi D, Drs. Heri Hermawan, serta anggota komisi lainnya.
Kendala pada Infrastruktur dan Sistem Rujukan
Ketua Komisi D, H. Aries Supriyatna, menekankan perlunya peningkatan SDM dan infrastruktur di rumah sakit milik Kota Bandung. Meskipun 99 persen penduduk sudah terlindungi oleh UHC (Universal Health Coverage), infrastruktur RSUD masih kurang memadai.
Sistem Informasi Rujukan Terintegrasi (Sisrute) yang belum optimal juga menjadi perhatian. Aries menekankan bahwa kendala pada Sisrute harus segera ada perbaikan untuk memastikan pelayanan kesehatan yang optimal.
“Ini harus perbaikan. Sisrute itu sistem pusat. Layanan kesehatan adalah kewajiban kita. Artinya ini yang harus kita perbaiki,” ujarnya.
Permintaan untuk Pembenahan Sisrute
Sekretaris Komisi D, Drs. Heri Hermawan, menekankan pentingnya pembenahan Sisrute meskipun pengelolan sistem ini ada di Kementerian Kesehatan. Ia berharap segala kendala dapat pembenanhan oleh layanan kesehatan di Kota Bandung.
“Rumah sakit harus mengantisipasi biila ada kendala ,” katanya.
Apresiasi dan Harapan untuk RSUD
Anggota Komisi D, Salmiah Rambe, menambahkan bahwa Sisrute sering menghambat layanan masyarakat dan perlu ada usul perbaikannya ke Kemenkes.
Andri Rusmana dan Susi Sulastri berharap RSUD dapat meningkatkan fasilitas dan layanan sehingga masyarakat tidak lagi mengeluhkan kekurangan fasilitas.
Rini Ayu Susanti menekankan pentingnya menjadikan layanan kesehatan sebagai prioritas utama dan mempertahankan UHC untuk membantu masyarakat miskin.
“Kita memiliki semangat yang sama untuk membenahi pelayanan kesehatan di Kota Bandung. Mudah-mudahan ke depan lebih baik lagi,” ujarnya.(red)