Kopi Asal Cisalak Subang Tembus Pasar Internasional, Diminati Negara Timur Tengah

Petani sedang menjemur kopi (1)
Petani sedang menjemur kopi. (foto: istimewa)

Tidak berhenti di situ, Koperasi Produsen Gunung Luhur Berkah kini juga telah mengantongi kontrak baru untuk mengekspor kopi ke Dubai dan Mesir dengan total volume 311,4 ton yang bernilai 2,04 juta dolar AS. Angka ini menunjukkan peningkatan ekspor sebesar 308,7 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Selain itu, jenis kopi yang diekspor juga semakin beragam, dengan tambahan kopi arabika di samping kopi robusta yang sebelumnya mendominasi ekspor.

Heryono juga menekankan pentingnya SRG di Subang sebagai model yang bisa diikuti oleh wilayah lain. Penguatan kompetensi pengelola gudang, revitalisasi fasilitas, pengembangan komoditas, serta literasi bagi petani dan nelayan disebut sebagai langkah-langkah penting untuk mengoptimalkan SRG di wilayah lain.

Baca Juga:  Club Motor MMC Outsiders Indonesia Gelar Anniversary ke-35

“Kopi asal Subang kini semakin diminati di pasar internasional, khususnya Timur Tengah. Ini adalah peluang besar bagi petani kopi di Subang untuk terus meningkatkan produksinya,” tambah Heryono.

Ketua Koperasi Produsen Gunung Luhur Berkah, Miftahudin Shaf, mengungkapkan bahwa kopi yang diekspor diproduksi di lahan perkebunan seluas sekitar 460 hektare di Kecamatan Cisalak dan Ciater.

Baca Juga:  Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Akhirnya Terungkap, Ini Sosoknya

Ia juga menjelaskan bahwa ekspor kopi dari Subang sudah dilakukan sejak tahun 2019, dengan tujuan ke berbagai negara Timur Tengah seperti Mesir, Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi.

Miftahudin menambahkan bahwa ketersediaan pasokan kopi di Subang sangat melimpah, sehingga volume ekspor terus meningkat. Dari awalnya hanya delapan kontainer per bulan, kini permintaan telah mencapai 20 kontainer atau sekitar 160 ton setiap bulan.

Baca Juga:  PKB Purwakarta Gelar Rapat Pleno Penetapan Bacaleg Pemilu 2024, Diawali Ziarah ke Abah Cipulus

“Ekspor kopi ke Timur Tengah dilakukan setiap minggu, dengan pengiriman minimal tiga hingga empat kontainer per minggu,” ungkapnya.

Miftahudin berharap agar produksi kopi di Subang dapat terus meningkat sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh sekitar 420 petani kopi di wilayah tersebut. (red)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News