Selanjutnya, saksi Darman dan kakaknya Petrik melaporkan penemuan mayat ini kepada kepala desa setempat.
“Penemuan mayat selanjutnya dilaporkan ke Polsek Tukdana, Polres Indramayu,” ujar Kasi Humas Polres Sumedang, AKP Dedi Juhana melalui telepon, Minggu (8/5/2022).
Dedi menyebutkan, mayat korban selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara, Losarang, Indramayu untuk diidentifikasi.
Setelah proses identifikasi korban dan berdasarkan keterangan pihak keluarga, diyakini bahwa mayat tersebut merupakan korban Aira. Hal ini diyakini setelah melihat dari ciri-ciri fisik korban.
Mulai dari tinggi badan, terdapat tahi lalat di atas bibir, ukuran kaki yang sama, hingga pola sidik jari yang sesuai dengan ijazah sekolah milik korban.
Dedi menyebutkan, sesuai instruksi Kapolda Jawa Barat Irjen Polisi Suntana, Polres Sumedang akan mulai fokus mengusut penyebab terjadinya banjir bandang yang terjadi di Desa Citengah, Kabupaten Sumedang ini.
“Sesuai instruksi Pak Kapolda, kami akan melakukan penyelidikan dan penyidikan secara professional terkait penyebab terjadinya banjir bandang di Citengah ini,” sebut Dedi.
Dedi mengatakan, penyelidikan dan penyidikan akan dilakukan terhadap pihak-pihak yang diduga terlibat dalam peristiwa yang menyebabkan terjadinya banjir bandang.
“Dugaan sementara, banjir bandang terjadi akibat alih fungsi lahan di hulu sungai di wilayah Desa Citengah. Alih fungsi lahan ini menyebabkan terjadinya banjir bandang karena lahan yang ada di wilayah hulu itu tidak dimanfaatkan sebagaimana mestinya,” ujar Dedi.
Dedi menambahkan, selain fokus melakukan penyelidikan dan penyidikan, sebelumnya Polres Sumedang juga telah menutup seluruh objek wisata yang ada di wilayah Desa Citengah.
“Penutupan sementara objek wisata ini akan dilakukan sampai proses penyelidikan dan penyidikan selesai,” kata Dedi. (red)
sumber: Kompas.com