JABARNEWS | SUBANG – Sejumlah korban banjir Pantura, Subang, yang telah mengungsi ke bawah kolong Fly Over Pamanukan, dilaporkan mulai diserang penyakit.
Korban umumnya anak-anak yang diserang penyakit gatal-gatal dan diare.
Menurut Pendamping Desa Mulyasari Asep, Senin (5/2/2018) menyebutkan, sampai saat ini para pengungsi dari desa Mulyasari memilih untuk bertahan di tempat pengungsi, tepatnya di bawah kolong Fly Over.
“Untuk Desa Mulyasari Kecamatan Pamanukan, air memang belum surut dari rumah warga, jalan menuju rumah mereka masih tergenang. Makanya sampai hari ini mereka belum balik ke rumahnya,” kata Asep saat dihubungi Jabarnews.
Di samping itu, berdasarkan hasil pantauan, sejumlah pengungsi juga mulai diserang penyakit. Sejumlah wanita demam, sedangkan untuk anak-anak mulai gatal-gatal.
“Kebutuhan mereka selimut, pumpers, minyak angin, susu, makanan termasuk obat obatan,” ungkap Asep disela sela kunjungannya ke lokasi pengungsian.
Menanggapi hal itu pihak Puskesmas setempat , telah menerjunkan Tim khusus ke lokasi pengungsi korban banjir untuk melakukan pengobatan terhadap para pengungsi.
“Keluhan kesehatan pengungsi korban banjir rata rata mengalami gatal gatal, pilek, sakit kepala, batuk dan diare (mencret)” ujar dr.Dendi Oktarian, dokter Puskesmas Pamanukan.
Menurut dr.Dendi Oktariana, keluhan semacam ini memang kerap terjadi dan diderita para korban banjr, dikarena kan suhu tubuh para pengungsi korban banjir ini menurun hingga gampang terkena penyakit biasa.
“Suhu dingin mengakibatkan suhu tubuh warga menurun hingga mudah terserang penyakit” ungkapnya .
Sementara itu Sulastri salah seorang pengungsi mengaku sejak kemarin terserang gatal gatal dan pilek.
“Termasuk yang lainnya juga Kang.Tapi Alhamdulillah hari ini ada tim kesehatan, kita semua bisa berobat,” katanya (Mar).
Jabarnews | Berita Jawa Barat