Mereka yang mengkonsumsi sate jebred tersebut mengalami mual, muntah, dan diare. Namun, kunjungan ke puskesmas baru dilakukan pada Senin (9/10/2023).
Leli menjelaskan bahwa penelitian sedang dilakukan untuk mengidentifikasi penyebab pasti keracunan tersebut. Pihaknya juga telah mengambil sampel muntahan dan sisa makanan untuk diuji di laboratorium guna menentukan penyebab pasti keracunan. Dalam tiga hingga hari mendatang, diharapkan hasil uji lab akan tersedia.
Dalam upaya menangani situasi ini, Bupati Garut Rudy Gunawan telah mengunjungi para pasien yang diduga keracunan di Puskesmas Cilawu. Pemerintah Kabupaten Garut memastikan bahwa seluruh pasien akan dilayani dengan baik tanpa dipungut biaya.
Kasus dugaan keracunan ini juga melibatkan warga dari Kabupaten Tasikmalaya. Seorang warga Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya, juga dilaporkan meninggal dunia akibat dugaan keracunan. Penyelidikan epidemiologi masih dilakukan di lapangan untuk mengidentifikasi kasus tambahan atau dampak lainnya dari insiden keracunan makanan ini. (red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News