“Nanti kita akan membuat perencanaan dengan mengoptimalkan sumber air yang ada. Misalnya sungai belum dipakai untuk suplai air bersih cukup, maka harus menyiapkan tempat untuk pengolahan air sungai untuk air bersih dipakai pemadam kebakaran,” imbuh Koswara.
Sementara itu, Kepala Diskar PB Kota Bandung, Gun gun Sumaryana mengungkapkan, Pemkot Bandung terus berupaya inventarisasi titik hydrant yang ada.
“Kami terus berupaya inventarisasi titik mana saja yang bisa dimanfaatkan, diutamakan tempat vital seperti rumah sakit, pasar dan lain-lain. Saat ini ada 7 hydrant yang beroperasi,” ungkapnya.
Selain itu, Diskar PB juga memanfaatkan sumur resapan untuk kebutuhan air di saat darurat.
“Kami juga manfaatkan sumur resapan ketika terjadi kebakaran. DPRD Kota Bandung pun menyarankan 50 persen bisa dioptimalkan dari total 200 hydrant yang ada. Karena kebakaran itu insitedentil tapi jangan juga diabaikan. Kami sedang upaya inventarisasi hydrant, khususnya objek vital,” tandasnya. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News