KPAI Tasikmalaya Fokus Pulihkan Trauma Anak Korban Asusila

Sodomi
Ilustrasi asusila. (Foto: Ist/Net).

JABARNEWS | TASIKMALAYA – Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Tasikmalaya mengambil langkah nyata untuk memulihkan kondisi psikis anak-anak korban asusila di wilayah Kabupaten dan Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Upaya ini dilakukan untuk memastikan mereka bisa lepas dari trauma dan kembali menjalani kehidupan normal layaknya anak-anak seusia mereka.

Baca Juga:  Empat Bacabup dan Bacawabup Cirebon Lolos Tes Kesehatan

“Pemulihan psikis korban menjadi prioritas utama kami. Kami telah membentuk tim ahli yang terdiri dari terapis, hipnoterapis, dan psikolog untuk mendampingi mereka,” ujar Ketua KPAID Tasikmalaya Ato Rinanto, Jumat (17/1/2025).

Ato mengungkapkan bahwa sejak awal tahun 2025, pihaknya telah menangani enam kasus asusila dengan sembilan korban anak-anak, termasuk seorang balita berusia lima tahun yang mengalami trauma berat. Kasus-kasus ini melibatkan pelaku dewasa yang tak jarang memiliki hubungan dekat dengan korban, termasuk seorang guru di lembaga pendidikan.

Baca Juga:  Biadab! Pria di Labuhanbatu Utara Cabuli Tiga Bocah

“Kami sangat prihatin. Kasus ini menjadi pengingat bahwa semua pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan orang tua, harus lebih waspada dan aktif dalam melindungi anak-anak,” tegasnya.

Baca Juga:  Begini Kronologi Tewasnya Guru SD di Kota Bandung yang Ditusuk Mantan Suami

Dalam proses pemulihan, KPAID bekerja sama dengan Unit Pelaksana Tugas Perlindungan Perempuan dan Anak, Dinas Pendidikan, dan Dinas Sosial. Pendampingan yang diberikan meliputi terapi trauma, pemenuhan hak pendidikan, dan dukungan sosial agar anak-anak ini memiliki masa depan yang lebih baik.