Andar menyebut, kompetisi serupa dapat dicontoh oleh kampus lain untuk mendongkrak pariwisata lokal hingga bisa dikenal di kancah Internasional.
“Bukan masalah kompetisinya, namun spirit dalam suistanable melalui gerakan bersama semakin memberikan kesadaran ada transformasi pengetahuan hingga interpretasi. Lebih penting hidden agenda yang bisa sampai kepada masyarakat, ada dampak positif yang harus terus dilanjutkan,” kata Andar.
Di Jawa Barat sendiri, Andar menilai pariwisata terbilang positif. Namun, perlu dicarikan kembali alternatif destinasi sebagai daerah tujuan wisata. “Kita melihat siklus produk agar bisa terus berlangsung dengan baik dicarikan opsi tertentu melihat kebutuhan saat ini seperti apa,” tuturnya.
Di sisi lain, Sekertaris ASPERAPI (Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia) Jawa Barat, Koswara mengatakan ajang yang mendorong berkembangnya pariwisata berpeluang menggeliatkan pemeran lokal. “Ini kegiatan konsisten terutama pihak kami bersyukur banyak perubahan dan peningkatan,” ujarnya.
Menurutnya, dihelatnya exhibition mampu menjadi daya tarik turis untuk datang berkunjung hingga berwisata di daerah tempat pelaksanaannya. “Pameran yang unik dan memiliki ciri khas mempu menarik kunjungan hingga berskala Internasional,” kata Koswara.
Dia menambahkan, guna mendorong itu semua dengan melakukan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM). “Melalui peningkatan SDM bisa mengukur kemampuan, terutama mahasiswa yang sekarang implementasinya diasah melalui KPI,” tandasnya. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News