KPID Jabar Ingatkan Lembaga Penyiaran Lakukan Kontrol Pilkada 2024

KPID Jabar
Ketua KPID Jawa Barat Adiyana Slamet Literasi Media dengan Tema ‘Lembaga Penyiaran dan Masa depan Demokrasi dalam Pilkada di Jawa Barat tahun 2024’ di Universitas Muhammadiyah Garut, Kamis (21/11/2024). (Foto: Istimewa).

JABARNEWS | BANDUNG – Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Barat mengingatkan pentingnya peran Lembaga penyiaran dalam melakukan kontrol untuk mewujudkan Pilkada yang aman dan lancar di Jawa Barat.

Hal tersebut terungkap dalam Literasi Media dan Hasil Penelitian KPID Jawa Barat dengan Tema ‘Lembaga Penyiaran dan Masa depan Demokrasi dalam Pilkada Di Jawa Barat tahun 2024’ di Universitas Muhammadiyah Garut, Kamis (21/11/2024).

Baca Juga:  Anies Baswedan Pertimbangkan Bentuk Partai Baru, Begini Penjelasannya

Dalam Kegiatan tersebut, Ketua KPID Jawa Barat Adiyana Slamet mengatakan bahwa Lembaga Penyiaran berkewajiban memberikan edukasi politik, kepada masyarakat terlebih sampai hari ini Lembaga penyiaran merupakan sumber informasi terpercaya masyarakat yang selalu dijadikan rujukan masyarakat dalam mencari berbagai informasi termasuk di antaranya Pilkada.

Baca Juga:  Bawaslu Kota Bandung Antisipasi Kampanye Pilkada 2024 di Tempat Ibadah

“Tugas Lembaga Penyiaran itu salah satunya memberikan informasi politik sehingga masyarakat Garut, mahasiswa-mahasiswi strider Muhammadiyah Garut itu bisa belajar tentang politik (edukasi politik), memilih kandidat itu yang kemudian bukan karena gagah, ganteng, cantik, tinggi, tapi memilihnya itu karena visi misinya jelas apa yang akan dilakukan ketika kandidat menjadi punya visi apa apa yang harus coba dibangun jawabannya itu adalah tugas salah satu tugas dari televisi dan radio,” ungkapnya.

Baca Juga:  Hari Bhayangkara, Yana: Transformasi Polri Dukung Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural

“Apalagi sampai hari ini yang dipercaya itu informasi dari televisi dan radio. Masyarakat itu semakin bingung banyaknya informasi yang ada di media sosial yang kemudian sebenarnya itu belum tentu benar,” imbuhnya.