“Hal itu yang membuat kita merasa puas. Tadi juga banyak respons positif dari peserta,” jelasnya.
Namun demikian, Hedi menekankan pentingnya evaluasi untuk kesiapan pelaksanaan debat ketiga, terutama pada segmen keempat dan kelima, agar acara tidak terasa monoton.
“Kami diskusikan dulu dengan tim perumus, supaya segmen dua dan tiga tidak diulangi lagi di segmen berikutnya. Hal ini penting agar pemirsa juga bisa menikmati pertanyaan-pertanyaan yang tidak bisa diprediksi,” tuturnya.
KPU Jabar juga menemukan adanya persoalan dalam pelaksanaan debat publik ini, yakni promosi judi online yang muncul di kolom komentar siaran langsung debat di YouTube.
Hedi memastikan pihaknya tengah mencari solusi untuk menangani masalah tersebut, agar tidak terulang pada debat berikutnya. “Ini menjadi bahasan penting di internal kami, dan kami masih berpikir keras untuk mencari solusi-nya,” ujarnya.