JABAR NEWS | KOTA CIREBON – Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Cirebon menyelenggarakan kegiatan Diseminasi Laporan Kajian Ekonomi & Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Jawa Barat.
Kegiatan tersebut digelar aula serbaguna KPw Cirebon, Jalan Yos Sudarso Kota Cirebon, Selasa (31/10/2017).
Hadir sebagai pembicara dalam acara tersebut yaitu Kepala KPw BI Jabar Wiwiek Sisto Widayat, Sumartja Ketua Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Sumartja, Kodrat Wibowo Phd Akademisi Unpad, Nono Hartono M.Si. Akademisi STEI Al Ishlah. Dan sebagai pembawa acara M. Abdul Majid Ikram Kepala KPw BI Cirebon.
Terkait adanya temuan uang palsu khususnya di Jawa Barat, Kepala BI Jabar Wiwiek Sisto Widayat mengatakan sebetulnya di tahun 2017 baru diindikasikan adanya uang palsu.
Uang palsu baru bisa dipastikan jika sudah ada putusan dari pengadilan inkrah uang palsu oleh Bopasupal. Namun jika dilihat dari perkembangannya beberapa tahun terakhir tahun 2017 ini menurun.
“Kita terus melakukan sosialisasi mengenai keaslian uang rupiah guna menekan indikasi adanya uang palsu di Jawa Barat,” kata Wiwiek saat diwawancara awak media, Selasa (31/10/2017).
Wiwiek menuturkan, BI telah mengeluarkan desain baru uang NKRI tahun 2016 pada bulan Desember lalu. Hingga bulan September indikasi adanya uang palsu sekitar 9700 lembar.
“Tahun lalu jumlah uang palsu yang di temukan di Jawa Barat berjumlah 32.537 lembar, dengan nominal Rp.100.000 dan Rp.50.000,” tutur Wiwiek. (Red)
Jabar News | Berita Jawa Barat