Lanjut Riki, kondisi korban saat ini kritis di RSUD Pandega Pangandaran. “Selain dikeroyok dan dibacok, korban juga dirampok, karena dompet isi uang Rp 900 ribu, KTP, ATM, kartu BPJS, STNK juga diduga diambil oleh para pengeroyok itu,” jelasnya.
Menurut Riki, berdasarkan informasi dari saksi, salah satu pengeroyok tingginya sekitar 170 cm, rambutnya pirang dengan perut buncit dan badan kekar. “Saksi sempat menduga, pelaku orang Desa Kertahayu, Kecamatan Sidamulih, Pangandaran,” tuturnya.
Riki menuturkan, orang tua korban sudah melapor ke Reskrim Polsek Pangandaran. Hanya saja saat orang tua korban dan saksi mendatangi Polsek Pangandaran, tidak ada polisi yang bertugas.
Menurut pengakuan keluarga, saat keluarga kembali ke Polsek Pangandaran dan bertemu petugas, mereka tidak mendapat pelayanan yang baik.
“Karena pelayanan di Polsek Pangandaran tidak maksimal, orang tua korban mendatangi kantor LBH Serikat Petani Pasundan (SPP) Ciamis, minta untuk didampingi,” jelasnya.