Kritis Akibat Pengeroyokan, Pelayanan Polsek Pangandaran Mengecewakan

Ilustrasi – Pengeroyokan. (Liputan6).

Lanjut Riki, kondisi korban saat ini kritis di RSUD Pandega Pangandaran. “Selain dikeroyok dan dibacok, korban juga dirampok, karena dompet isi uang Rp 900 ribu, KTP, ATM, kartu BPJS, STNK juga diduga diambil oleh para pengeroyok itu,” jelasnya.

Baca Juga:  Belum Ada Tersangka Dalam Kasus Laka Lantas di Ciamis, Kabid Humas Polda Jabar Ungkap Alasannya

Menurut Riki, berdasarkan informasi dari saksi, salah satu pengeroyok tingginya sekitar 170 cm, rambutnya pirang dengan perut buncit dan badan kekar. “Saksi sempat menduga, pelaku orang Desa Kertahayu, Kecamatan Sidamulih, Pangandaran,” tuturnya.

Baca Juga:  Perampok Beraksi di Warung Kelontong Jatiluhur, Pelaku Pura-pura Membantu Korban

Riki menuturkan, orang tua korban sudah melapor ke Reskrim Polsek Pangandaran. Hanya saja saat orang tua korban dan saksi mendatangi Polsek Pangandaran, tidak ada polisi yang bertugas. 

Menurut pengakuan keluarga, saat keluarga kembali ke Polsek Pangandaran dan bertemu petugas, mereka tidak mendapat pelayanan yang baik.

Baca Juga:  Soal Larangan PKL Jualan di Kota Garut, Nurdin Yana Beberkan Hal Ini

“Karena pelayanan di Polsek Pangandaran tidak maksimal, orang tua korban mendatangi kantor LBH Serikat Petani Pasundan (SPP) Ciamis, minta untuk didampingi,” jelasnya.