Hujan deras dengan intensitas tinggi membuat debit air sungai Ciwulan semakin meninggi. Sekitar pukul 22.00, air sungai Ciwulan meluap menggenangi jalan utama menuju Kampung Naga.
“Sekitar jam 10 lah, air benar-benar merendam perkampungan. Tinggi air sekitar tiga meteran lah. Sawah semua rata. Kolam juga ada 30, ikannya otomatis kabur semua,” kata Ade, Senin (18/7/2022).
Ade menjelaskan, luapan air jelas-jelas kiriman dari daerah yang sejauh pengetahuannya sejak kecil berupa hutan lindung atau daerah resapan, tetapi kini berubah menjadi perkebunan teh. Luasnya mencapai ribuan hektar.
“Karena setahu saya, sejak saya kecil juga di sana adalah hutan lindung, daerah resapan air. Mungkin karena lemah pada Pemda-nya, dalam tanda petik kurang bijak, bijaknya bijak sana tapi tidak bijak sini. Itu kan jadi perkebunan teh, puluhan hektare. Akhirnya ketika hujan datang tidak bisa menahan air,” jelasnya.
Sejatinya, lanjut Ade, debit air Ciwulan meninggi merupakan hal biasa. Namun sampai sebesar Jumat malam adalah yang pertama kali.