“Oleh karena itu, sosialisasi ini bertujuan mengubah kebiasaan tersebut dengan memberikan edukasi dan alternatif solusi,” lanjut Mutiara.
Mutiara menegaskan bahwa keberhasilan gerakan Zero Food Waste membutuhkan partisipasi aktif masyarakat.
“Harapan kami, melalui sosialisasi ini, masyarakat tidak hanya paham, tetapi juga menjadi pelaku pengelola sampah yang bijak untuk mendukung tercapainya Indonesia Zero Food Waste,” tegasnya.
Hal senada pun diungkapkan dosen UPI, Tiara Yogiarni. Ia menjelaskan bahwa pot komposter merupakan salah satu metode yang mudah diterapkan untuk mengolah sisa makanan oleh para ibu rumah tangga.
“Purwakarta memiliki potensi besar untuk menerapkan gerakan Zero Food Waste, dimulai dari rumah tangga,” katanya.