JABARNRWS | SUMEDANG – Pergerakan tanah memicu puluhan rumah di dua dusun Desa Margamukti, Kabupaten Sumedang Provinsi Jawa Barat mengalami retakan.
Dilansir dari Inews, Selasa (1/9/2021), pergerakan lahan permukinan itu diduga terjadi karena lahan tersebut tidak stabil dan terus bergerak meski tidak ada hujan.
“Pergerakan tanah terjadi karena tanah tidak stabil karena adanya aktivitas pembangunan Tol Cisumdawu,” ujar Rohman, warga setempat, Rabu (1/9/2021).
Ia mengatakan setiap retakan yang terjadi di setiap rumah memiliki variasi yang berbeda, kata dia, retakan rata-rata 1 sampai 6 meter dan kedalaman sekitar 25 sentimeter.
Warga pun akhirnya memohon kepada pihak pengelola tol untuk lebih memperhatikan warga sekitar agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Jumlah warga terdampak dari pergerakan tanah di Dusun Pasir Amis dan Dusun Cihandap itu sebanyak 56 kepala keluarga. Mereka kini dihantui ketakutan akan ambruknya rumah yang bisa terjadi sewaktu-waktu.
Sementara itu, untuk memastikan penyebab dan kondisi tanah di dua dusun tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan juga pemerintah desa setempat telah mengirimkan permohonan ke Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk mengkaji wilayah tersebut. (Red)