LDIKTI Wilayah IV Kolaborasi Bangun Desa dengan Inovasi dan Literasi

Samsuri
Kepala LLDIKTI Wilayah IV, Dr. M. Samsuri. (Foto: Istimewa).

“Dulu KKN hanya 1,5 bulan, tapi sekarang 4 bulan dan tidak pulang. Semuanya boleh diakui 1 semester penuh atau konversinya 20 SKS,” lanjutnya.

Pada PTMGRMD Nusantara kali ini terdiri dari beberapa perguruan tinggi supaya para peserta bisa saling bertukar pikiran. Ia berharap agar para mahasiswa bisa berbaur dan berkontribusi untuk masyarakat.

“Mahasiswa ini memang jauh dari sempurna, tapi mereka akan banyak belajar. Para mahasiswa bersama dengan semua unsur masyarakat bisa saling menerima dengan tangan terbuka,” ucapnya.

Baca Juga:  Jadi Barang Langka, Minyak Goreng Curah di Garut Boleh Dijual Mahal

“Tolong ajari anak-anak kami banyak hal. Kalau ada hal-hal yang kurang sesuai, tolong dibina. Mahasiswa akan ATM: amati, tiru dan modifikasi. Semoga bisa memberikan kontribusi di masyarakat,” imbuhnya.

Ia berharap, mahasiswa bisa menciptakan beragam program terbaik untuk masyarakat, seperti pendampingan UMKM, sistem pendidikan informal di masyarakat, dan program kesehatan.

Baca Juga:  Geliat Sektor Pariwisata Kota Bandung Mulai meningkat, Braga Jadi Pusat Wisata

“Saya titip, kita harus bisa meninggalkan sesuatu yang baik dan berdampak bagi masyarakat setempat. Bukan datang hanya main-main, tapi wujudkan dalam sebuah karya nyata. Harus kontekstual sesuai kebutuhan masyarakat di sana,” ucapnya.

Oleh karena itu, ia berpesan agar seluruh program harus terukur dan dilaporkan setiap pekan kepada DPL.

Baca Juga:  Hasil Pemeriksaan Polisi Soal Penemuan Mayat Misterius di Parkiran Minimarket Cireunghas Sukabumi

Selain itu, ia pun menegaskan para mahasiswa harus beradaptasi dengan lingkungan. Sebab, untuk bisa berkontribusi, tentunya perlu menjajaki tahap adaptasi terlebih dahulu.

“Bangun komunikasi yang santun. Tidak boleh merasa lebih daripada masyarakat yang ada di sana. Cermati apa yang ada di sana setelah itu buat program yang nyata,” ungkapnya.