Menurut Yusa, selain soal bakal calon walikota, kemenangan paslon juga akan ditentukan dari mesin politik pendukungnya, baik dari unsur parpol ataupun relawan.
“Sepertinya para kandidat akan melihat seberapa besar potensi kemenangan mereka dari adanya dukungan partai dan relawan, dan dari hasil survey bahwa PKS menjadi partai dengan tingkat dukungan serta kepercayaan paling besar (20%) untuk mengusung Paslon” bebernya.
Selain PKS, menurut Yusa kekuatan politik Gerindra juga perlu diperhitungkan, sebab mendapat tingkat dukungan sebesar 12.75% untuk mengusung paslon walikota dan wakil walikota.
Sementara itu, Pengamat Politik dari Unjani Arlan Siddha menyampaikan bahwa akan banyak kejutan pada Pilkada di Kota Cimahi. Nama nama calon yang beredar, lanjut dia, mungkin bagi masyarakat cimahi bukan nama baru.
“Nama Dikdik sudah dikenal di tengah masyarakat sebagai sekda, nama Ali Hasan dikenal masyarakat sebagai politisi senior, pak Ngatiyana sebagai mantan walikota Cimahi sementara dua nama lainnya pak Achmad Zulkarnain sebagai Ketua DPRD Cimahi dari PKS dan kemudian pak Supiyardi termasuk tokoh kuat di PKS,” ucap Arlan.