JABARNEWS | KARAWANG – Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Karawang menyatakan, selain mengotori area bibir pantai, limbah minyak mentah sudah masuk ke area pemukiman warga pesisir di wilayah Cemarajaya, Karawang.
“Selain itu, kebocoran minyak mentah itu juga telah mencemari 232 ribu pohon mangrove yang ada di area pantai wilayah Karawang,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan setempat Wawan Setiawan di Karawang, Sabtu (31/8/2019).
Wawan mengatakan, sesuai dengan keterangan dari pihak Pertamina, gumpalan pasir yang bercampur dengan minyak mentah sampai ke area pemukiman penduduk itu akibat terjadi gelombang pasang.
“Akibat gelombang laut cukup tinggi, tidak semua tumpahan minyak mentah tertangkap oilboom. Sisanya tumpah hingga ke wilayah bibir pantai,” ujarnya.
Menurut dia, saat ini Pertamina masih berusaha menutup pipa yang bocor dengan cara membangun sumur baru. Sumur baru dibuat miring yang nantinya berrtemu dengan sumur yang bocor di kedalaman 9000 feet.
Saat ini jelas Wawan, pembersihan area bibir pantai utara Karawang masih terus berlangsung, sambil menunggu selesainya perbaikan sumurYY-1 milik Pertamina.
“Diperkirakan kebocoran minyak mentah itu baru bisa teratasi hingga akhir September atau akhir Oktober 2019,” ucapnya. (Ara)
Jabar News | Berita Jawa Barat