Dalam hal keterbukaan, Samsuri menambahkan, hal tersebut sudah dilakukan oleh LLDIKTI IV, dan tidak kalah penting harus terus berinovasi. Di antaranya dengan adanya program Perguruan Tinggi Gotong Royong Membangun Desa Mandiri (PTMGRMD), yang terbaru, perguruan tinggi turut serta dalam tata kelola sampah di Bandung Raya.
“Intinya, isu-isu strategis itu akan kita dorong, dan perguruan tinggi harus hadir. Karena kita ingin perguruan tinggi itu tidak hanya menjadi menara gading, tetapi menjadi gading-gading yang bisa berkontribusi baik di wilayah perkotaan maupun wilayah pedesaan,” kata Samsuri.
Harapan lainnya, Samsuri ingin agar perguruan tinggi di bawah naungan LLDIKTI Wilayah IV kualitasnya secara berkesinambungan terus dijaga, dengan tata kelola PDDIKTI serta mengelola sistem pembelajaran dengan baik yang dilaporkan dalam PDDIKTI. Kemudian, inovasi pembelajaran berjalan dengan baik yang diwujudkan dalam Sistem Penjaminan Mutu Internal. Di samping itu, perguruan tinggi harus terakreditasi, baik program studi maupun institusinya.
“Intinya, tidak boleh tidak ada proses pembelajaran. Kalau misalnya tidak terakreditasi, tidak boleh meluluskan (mahasiswa),” kata Samsuri.
Masih pada kesempatan yang sama, dirinya pun mengucapkan terima kasih kepada seluruh stakeholder atas dukungan dan kerja samanya.
“Semoga semakin banyak karya serta aksi nyata lain yang mampu meningkatkan mutu pendidikan tinggi di wilayah Jawa Barat dan Banten,” pungkasnya.
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi
Sementara itu, saat membuka acara Anugerah Diktisaintek Tahun 2024, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Satryo Soemantri Brodjonegoro menuturkan, acara ini merupakan momentum penting untuk mengapresiasi kinerja luar biasa perguruan tinggi, LLDIKTI, para pemangku kepentingan dari kementerian dan lembaga, dunia usaha dan dunia industri, jurnalis, serta media.