JABAR NEWS | PURWAKARTA – Seperti diketahui, pada Minggu subuh (24/09/2017) lalu terjadi longsor di Kampung Andir di RT 18, RW 05, Desa Cianting, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta.
Beruntungnya tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Hanya saja peristiwa itu mengakibatkan kerugian material.
7 kolam ikan milik H. Tatang Nazmudin (61) serta rumah berukuran 7X6 milik Haji Hurdi (50) habis tertimbun tanah. Diperkirakan total kerugian mencapai puluhan juta rupiah.
Untuk mencegah terjadinya korban jiwa akibat tanah longsor, Pemerintah Desa Cianting Kecamatan Sukatani, Imbau warga tak mendekati daerah titik rawan. Pasalnya, tanah tersebut berpotensi terjadi longsor susulan.
Kepala Desa Cianting Enngkos Koswara mengatakan dugaan sementara longsor terjadi akibat dinding setinggi kurang lebih 20 meter terkikis aliran air selokan.
Sehingga menyebabkan ambrolnya tebing tersebut. Petugas kepolisian yang datang TKP langsung memasang garis polisi untuk mensterilkan lokasi kejadian.
“Warga sudah kita himbau untuk waspada untuk mengantisipasi terjadinya longsor susulan dan menghindari adanya korban,” ujar Engkos (27/09/2017).
Dari pantauan langsung di lokasi longsor, keretakan tanah terlihat dan berpotensi terjadinya longsor.
Ancaman longsor tidak hanya terjadi di Kampung Andir saja namun, tanda-tanda pergeseran tanah juga terjadi di Kampung Cibentar Desa Cianting.
Salah satunya yaitu bahu jalan Arteri Purwakarta-Bandung nampak terlihat menganga. Melihat kondisi tersebut pemerintahan desa kata Engkos sudah mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk membantu mengatasi terjadinya longsor.
“Selain menghibau warga untuk waspada longsor susulan, kita juga telah berkoordinasi dengan pihak terkait baik di tingkat kecamatan maupun kabupaten,” katanya. (Zal)
Jabar News | Berita Jawa Barat