Sehari-harinya, masih hal sama diungkapkan Tedi, beralaskan karung bekas, Rahmat dirawat semampunya oleh keluarga, yang juga sama-sama pra sejahtera. Sekitar 8 tahun berlalu, keluarganya sudah tidak lagi kuasa untuk membantu.
“Nah! Kini keadaan pandemi Covid-19 turut serta menghambat usaha kecilnya,” ujarnya.
Ia menambahkan, bantuan demi bantuan yang selama ini mengalir, pernah satu kali saja dirasakan oleh Rahmat sekeluarga, yaitu berupa beras buat 1 hari makan sekeluarga.
“Demi kemanusiaan dan keadilan sosial, sudah selayaknya kita semua bersyukur. Artinya mari membantu Rahmat dan keluarga sesuai kemampuan,” tutup Tedi singkat. (Mul)