JABARNEWS | PURWAKARTA – Baru-baru ini ramai diperbincangkan soal siapa pengelola lahan parkir liar yang ada di Pasar Rebo Kabupaten Purwakarta.
Sebelumnya dalam YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel dengan judul “PEDAGANG DAN PARKIR SETENGAH BADAN JALAN | KANG DEDI KEMBALI SEMPROT PEJABAT” diperlihatkan Dedi Mulyadi sedang mencoba membenahi parkir liar di tempat tersebut.
Saat berdialog dengan juru parkir dan para pejabat desa setempat, Dedi Mulyadi menemukan satu nama pemungut setoran uang parkir di wilayah tersebut.
Baca Juga: Cari Kayu Bakar, Seorang Nenek di Tasikmalaya Ditemukan Tewas dalam Saluran Air
Baca Juga: Ridwan Kamil Minta Sekda Kabupaten Kota se-Jabar Percepat Vaksinasi Covid-19
Pejabat desa dan LSM setempat saat itu mendatangi Dedi Mulyadi untuk menjelaskan parkir liar itu. Namun, saat ditanya soal siapa pemungut uang parkir, mereka menyebut satu nama yang diduga sebagai pemungut uang parkir.
Nama yang dimaksud yakni Luthfi Bamala. Diketahui, Lutfi Bamala itu tercatat, sebagai tokoh masyarakat purwakarta, Ketua Nasdem Purwakarta dan ketua LSM Kompak.
Baca Juga: Pengrajin Pandai Besi Hasilkan Suara Dokdak, Satu Kampung di Ciamis Jadi Sentra Perkakas
Baca Juga: Istri Marahi Suami Dituntut Setahun Penjara, Jaksa yang Tangani Perkara Diperiksa
Mendengar namanya disebut, Lutfi Bamala langsung memberikan penjelasan dan klarifikasi.
“Saya ingin mengklarifikasi terkait konten video youtube Kang Haji Dedi Mulyadi Chanel, disana ada perapihan pedagang kaki lima dan marka parkir atau parkir liar yang di katakannya. Di pasar Rebo Kabupaten Purwakarta,” kata Luthfi Bamala dalam viedo yang diterima, Rabu 17 November 2021.
“Disana disebutkan nama saya dengan jelas bahwa Luthfi Bamala disebutkan oleh juru parkir, ketua Iwapa juga menyebutkan juga ikut memungut parkir disana,” tambahnya.
Dia menjelaskan bahwa sejak tahun 2017 dalam persiapan mengikuti Pilkada Kabupaten Purwakarta, dirinya mengaku sudah tidak terlibat lagi mengurusi dan membantu Dinas Perhubungan untuk mencapai target perparkiran.
Baca Juga: Dekatkan Polisi di Tengah Masyarakat, Polres Garut Luncurkan Program Daun Rindang
Baca Juga: Lewat Program Ini, Ridwan Kamil: Anak-Anak Muda tidak Usah Pergi ke Kota
“Saya klarifikasi juga disini bahwasanya parkir retribusi yang atau ada di marka jalan yang ada di kabupaten Purwakarta sepenuhnya dikelola Dinas Perhubungan dan waktu itupun ketika saya membantu saya tidak pernah langsung turun ke juru parkir, melainkan saya membentuk tim lagi demi mencapai target tersebut,” jelasnya.
Luthfi Bamala juga mengingatkan kepada juru parkir dan semua pihak untuk berhati-hati dalam menyebut nama orang, apalapgi menuduh sesuatu yang tidak dikerjakannya.
Baca Juga: Wow! Pakai Jersey Made in Indonesia, Timnas Inggris Bantai San Marino dengan Skor 10-0
Baca Juga: Purwakarta Siap Siaga Bencana, Bupati Anne Ratna Mustika: Waspadai Dampak La Nina!
“Nah, hati-hati pak juru parkir, hati-hati bapak Ketua Iwapa dalam menyampaikan nama orang, kita ini orang muslim, tahy ya hukumnya fitnah bahaya itu, apalagi bisa menyebar luas dan memberikan dampak-dampak negatif terkait seseorang. Saya pikir banyak-banyak istighfar lain kali gali dulu informasi yang baik jangan sampai salah sebut,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Perwapa Kabupaten Purwakarta Cecep Guan Arifin menyanpaikan permohonan maafnya atas insiden tersebut.
“Saya atas nama pribadi Cecep Guan Arifin dan atasnama ketua Perwapa memohon maaf atas kejadian kemarin kepada keluarga besar LSM setempat. Untuk itu saya tekankan sekali lagi, saya memohon maaf atas kekeliruan yang telah saya lakukan di dalam kejadian kemarin karena ketidaktahuan dan kekrungan saya di dalam wawasan informasi itu,” ungkap Cecep.***