JABARNEWS | JAKARTA – Jemaah haji Indonesia banyak yang tersesat di area tenda Mina, Arab Saudi. Seperti diketahui, area tenda Mina menjadi tempat untuk menjalankan wajib haji menginap sementara atau mabit.
Jemaah haji yang tersesat tersebut mengaku tidak mengetahui letak pasti tempat tenda mabitnya.
Akhmad, jemaah haji dari Morowali, Sulawesi Tengah, mengatakan, terpisah dari rombongan setelah melakukan amalan lempar batu atau jumrah di Jamarat, Mina pukul 02.00 waktu Arab Saudi (WAS).
“Sudah jumrah, tapi di tengah jalan terpisah,” ujar Akhmad, dikutip Liputan6.com dari Antara, Rabu (22/8/2018).
Pria yang sudah usia lanjut itu harus menunggu sampai pukul 06.30 WAS atau 4,5 jam agar bisa bertemu dengan petugas haji untuk kemudian diantar sampai tenda tempat rombongannya.
Jemaah yang berangkat lewat embarkasi Balikpapan itu mengaku bingung dengan lorong-lorong tenda yang jumlahnya ratusan dan memiliki penanda cenderung sama.
Sekitar pukul 07.00 WAS, Akhmad bisa bertemu lagi dengan rombongannya. Artinya membutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk menemukan tenda mabit jemaah terkait.
Hal serupa terjadi pada Yati, perempuan lanjut usia asal Sleman, Yogyakarta. Saat petugas haji melintas di lorong tenda, dia meminta tolong agar diantar sampai tendanya. Dia tersesat di kawasan tenda hanya karena berwudu ke area mabit yang jaraknya hanya sekitar 20 meter.
Diketahui, kejadian jemaah haji tersesat di Tanah Suci merupakan hal yang jamak, terutama bagi pendatang baru seperti jemaah haji, khususnya yang lanjut usia. Mereka belum familiar dengan kawasan di tempat-tempat yang menjadi area berhaji, seperti di Masjidil Haram, Arafah, Muzdalifah, Mina, dan kawasan lain.
Persoalan akan semakin pelik bagi petugas yang menemukan jemaah Indonesia tersesat tetapi hilang ingatan, tidak mampu berjalan kaki karena lanjut usia, jarak yang jauh dari tempat ditemukan dengan tenda mabit, faktor cuaca, dan persoalan lainnya.
Pada pukul 08.15 WAS, tenda Mina semakin ramai oleh jemaah haji Indonesia yang beraktivitas. Beberapa dari mereka baru saja selesai melakukan jumrah di Jamarat.
Sementara lainnya, memulai aktivitas seperti bersih-bersih badan, sarapan dan sekadar berjalan-jalan di sekitar tenda.
Nampak juga jemaah laki-laki mencukur rambut atau tahalul hingga pelontos sebagai bagian dari rukun haji yang mereka lakukan sebagai tanda telah selesai menjalani setiap ritual berhaji. (Des)
Jabarnews | Berita Jawa Barat