Solidaritas guru-guru sekolah dan rekan-rekan kampusnya tak cukup menetralisir deritanya.
Perempuan tangguh itupun akhirnya tutup usia 9 Maret 2022 setelah pembuluh darah di otaknya pecah di semester tiga karena hipertensi.
Menurut Furqan, Riska tidak sendiri. Ada ribuan bahkan mungkin jutaan Riska-Riska lainnya harus menggantang nasib ingin jadi sarjana di Republik ini. Tak peduli di kampus negeri apalagi swasta. (Red)