Malam Tasyakuran PJT II, “50 Years – A Night to Remember”

JABAR NEWS | JAKARTA – Perum Jasa Tirta II (PJT II) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1970 tentang Perusahaan Umum (Perum) Otorita Jatiluhur.

Selain itu PJT II juga telah beberapa kali mengalami perubahan sampai yang terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2010 tentang Perum Jasa Tirta II.

Sebagai salah satu BUMN yang memiliki tugas dalam bidang pengelolaan Sumber Daya Air (SDA), PJT II mempunyai wilayah kerja yang cukup luas. Yaitu meliputi wilayah Purwakarta, Karawang, Subang, sebagian Bandung, Bekasi dan DKI Jakarta.

Pada tahun 2017 ini, PJT II telah genap setengah abad melayani negeri. Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) PJT II yang ke 50 tahun ini mengusung tema “Malam Tasyakuran PJT II – 50 Years-a Night to Remember”.  

“Tema ini diambil untuk mengenang perjalanan panjang eksistensi PJT II selama 50 tahun menghidupi negeri,” kata Direktur Utama PJT II, Djoko Saputro dalam keterangan resminya.

Djoko menuturkan, HUT PJT II yang diperingati setiap tanggal 26 Agustus merupakan tanggal bersejarah bagi PJT II. Karena tepat pada tanggal 26 Agustus 1967 pembangunan Bendungan dan PLTA Ir. H. Djuanda diresmikan oleh Pejabat Presiden Republik Indonesia Soeharto.  

Baca Juga:  Buka MTQ ke-18, Ini Pesan Bupati Serdang Bedagai

Bendungan Ir. H. Djuanda atau yang lebih dikenal Waduk Jatiluhur merupakan bendungan yang memiliki kapasitas waduk terbesar. Dengan daerah irigasi terluas dalam satu sistem irigasi yang ada di Indonesia yang merupakan kebanggaan Bangsa Indonesia dan khususnya Provinsi Jawa Barat.  

Sebagai BUMN yang berbentuk Perum, PJT II ditugaskan oleh Pemerintah untuk menjalankan fungsi-fungsi sosial dan tidak menjalankan perusahaan semata-mata untuk mencari keuntungan. Hal ini terbukti dalam menjalankan operasional perusahaan, 90% pengelolaan air bendungan bersifat sosial.

“Air bendungan tersebut dialirkan untuk irigasi pertanian di sebagian wilayah Jawa Barat. Itu diberikan secara gratis kepada para petani melalui saluran-saluran irigasi di bawah pengelolaan PJT II,” tutur Djoko.

Fungsi sosial yang dijalankan PJT II tersebut telah memberikan kontribusi nyata terhadap ketahanan pangan nasional. Lebih dari enam miliar meter kubik per tahun, air irigasi dialokasikan untuk 300.000 hektar lahan pertanian di sekitar wilayah kerja perusahaan.

Alokasi air tersebut mampu menghasilkan gabah dalam dua musim panen sebesar 15 juta ton.

“Apabila dikonversi menjadi rupiah, maka kontribusi PJT II bisa mencapai Rp. 13 Triliun sampai Rp. 14 Triliun,” ungkapnya.

Djoko menjelaskan, selain menjalankan fungsi sosial, PJT II  juga dituntut untuk menjalankan usaha dengan tujuan menghasilkan laba.

Baca Juga:  Satgas Covid-19 Pastikan Hak Masyarakat Dapat Informasi Transparan

Hal ini diimplementasikan dengan dibentuknya beberapa unit usaha. Diantaranya penyediaan air baku yang memasok 80% kebutuhan air baku di Jakarta, tenaga listrik dengan daya terpasang 187 MW dari 6 unit turbin, pariwisata dan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Demineral Jatiluhur.

Melewati usia 50 tahun, ke depan tantangan yang dihadapi oleh perusahaan tidaklah semakin ringan. Dengan kondisi dan fungsi sarana prasarana SDA dan PLTA mengalami penurunan karena telah beroperasi selama lebih 50 tahun.

Kebutuhan air bersih dan air baku yang semakin meningkat serta ketersediaan air dan sumber air yang mengalami penurunan.

Oleh karena itu, PJT II berkomitmen untuk terus melakukan perbaikan dan pengembangan usaha serta melakukan pembenahan di berbagai sisi kegiatan.

“PJT II berupaya untuk memelihara keberadaan dan fungsi sumber daya air agar senantiasa tersedia dalam kuantitas dan kualitas yang memadai. Hal itu untuk memenuhi kebutuhan makhluk hidup, baik pada waktu sekarang maupun yang akan datang,” jelasnya.

PJT II senantiasa mengharapkan peningkatan kerjasama dengan Kementerian PU melalui BBWS untuk melakukan pengelolaan sarana dan prasarana SDA di wilayah Sungai.

Pengembangan Wilayah kerja, bekerjasama dengan PDAM dalam mengelola air bersih siap pakai, membangun sejumlah pembangkit listrik dan mengembangkan pariwisata adalah bagian dari rencana besar perusahaan.  

Baca Juga:  Banjir Landa Serdang Bedagai, Sei Rampah Bagaikan lautan

Mengingat rencana-rencana besar serta untuk mencapai Visi dan Misi PJT II Menjadi Perusahaan yang Terkemuka di ASEAN dalam Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air pada Tahun 2018.

Maka manajemen dan seluruh karyawan harus optimis, mampu menghadapi tantangan, memiliki keyakinan kuat dan kerja keras memberikan konstribusi dan pelayanan yang terbaik sehingga pada akhirnya visi misi yang telah ditetapkan dapat tercapai.

“PJT II juga mengharapkan upaya peningkatan peran masyarakat, swasta (private sector), pemerintah dan seluruh elemen bangsa dalam pengelolaan SDA sebagai implementasi rasa Cinta Tanah Air,” terang Djoko.

Djoko menambahkan, dalam momentum perayaan HUT ke-50, PJT II juga menyelenggarakan berbagai kegiatan. Diantaranya, Community Gathering, Seminar Nasional 50 Tahun PJT II, Roadshow-Pojok Info, Fun Bike, Panen Raya, Jalan Sehat, Kampung Buhun, PJT II Sport Tournament (Internal dan Eksternal) dan Gebyar 50 Tahun PJT II.

“Rangkaian kegiatan tersebut merupakan bentuk rasa syukur dan kepedulian PJT II terhadap karyawan, masyarakat dan stakeholders terkait yang telah mendukung PJT II hingga mencapai usia 50 tahun,” tambahnya. (Zal)

Jabar News | Berita Jawa Barat