Marak Pemalsuan Data, PSI Minta Sistem Zonasi PPDB Dievaluasi Total

Juru bicara DPP PSI Furqan AMC. (Foto: Istimewa).

Contohnya seperti temuan kasus 31 Kartu Keluarga (KK) palsu calon siswa baru yang terungkap di SMA Negeri 8 Pekan Baru, Riau beberapa hari lalu.

“Kasus penemuan 31 KK bodong calon siswa di SMA 8 Negeri Pekan Baru tersebut hanyalah puncak gunung es yang terungkap. Besar dugaannya praktek pemalsuan KK tersebut terjadi jamak di semua kota dan kabupaten di seluruh Indonesia,” ungkap Furqan.

Baca Juga:  Depresi Akibat Penyakit, Pria di Purwakarta Ditemukan Gantung Diri

Di Kota Bogor, lanjut Furqan, Wali Kota Bima Arya menyebut ada 155 pendaftar PPDB yang tidak sesuai domisilinya dengan yang tercatat pada Kartu Keluarga (KK).

Baca Juga:  PSI Minta Ridwan Kamil Keluar dari Jebakan Tricky Wali Kota Depok, Maksudnya Apa?

“Tentu saja ini adalah budaya negatif dalam pendidikan kita yang dapat merusak basis moral si anak. Berbohong jadi dianggap biasa,” tegasnya.

Baca Juga:  Polisi Amankan Empat Orang Terkait Kasus Jual Beli Obat Terlarang di Sumedang

“Selain itu, anak yang dicoret dari PPDB suatu sekolah karena ketahuan memanipulasi data, bisa mengalami trauma psikologis karena resiko stigma sosial maupun perasaan bersalah” tambah Furqan.