JABARNEWS | BANDUNG – Nyamuk Wolbachia disebut-sebut bisa jadi solusi pemberantasan kasus demam berdarah (DBD) di Indonesia.
Bukan tanpa alasan, hal tersebut berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh para peneliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM) sejak tahun 2011.
Uji coba kemudian dilakukan di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul pada tahun 2022. Hasilnya, bisa menekan kasus DBD hingga 77 persen dan menurunkan proporsi pasien DBD yang dirawat di rumah sakit sebanyak 86 persen.
Ahli serangga juga pakar penyakit metabolik Prof dr. Damayanti Rusli Sp.A(K)., menjelaskan cara kerja nyamuk wolbachia tersebut sehingga bisa mengeliminasi kasus DBD.
Rupanya ada dua pengaruh yang dibawa ketika nyamuk wolbachia berada satu populasi dengan nyamuk aedes aegypti yang terinfeksi virus demam berdarah.