Masuki Musim Kemarau Basah, Air Bersih di Kota Bandung Bakal Sulit? Ini Penjelasan BMKG

Ilustrasi air bersih. (Foto: Pixabay).

JABARNEWS | BANDUNG – Pengamat Meteorologi dan Geofisika (PMG) Muda Data dan Informasi BMKG Kota Bandung Yan F. Permadhi mengatakan, wilayah Bandung Raya sudah memasuki musim kemarau sejak awal Juli 2022.

Namun, ucap dia, kondisi musim kemarau tahun ini agak istimewa karena sifatnya kemarau basah.

Baca Juga:  Sejarawan Unpad Sebut Inggit Garnasih Sangat Laik Jadi Pahlawan Nasional

“Dikatakan kemarau hujan karena intensitas curah hujannya di atas normal, melebihi 20-100 persen. Pada bulan Juni kemarin, curah hujannya sudah mencapai 80-100 persen dari normalnya,” kata Yan di Kota Bandung, Rabu (20/7/2022).

Baca Juga:  Milangkala ke-109, Paguyuban Pasundan Soroti Pemilu 2024, Ini Bahasannya

Dia menjelaskan, faktor terjadinya kemarau basah ini karena aktifnya la nina yang sudah berjalan sejak tahun lalu. Namun, memang kondisi sekarang la nina mulai lemah. Perkiraan netralnya akan berlangsung di September.

Baca Juga:  Pembangunan Mangkrak, Disnakertrans Jabar Sebut Tidak Ada Kerugian Materil

“Pada kemarau basah ini, warga harus waspada dengan bencana hidrometeorologi seperti banjir dan angin kencang. Bahkan, ke depannya bisa terjadi kekeringan sampai kesulitan air bersih. Itu yang harus dipersiapkan oleh warga,” jelasnya.