Maka dari itu, sambu Tanissa, dirinya berinisiatif untuk membuat acara pelatihan pemanfaatan Eceng Gondok menjadi produk kerajian berkolaborasi dengan Komunitas Pecinta Alam Sukasari (Kompas) yang dilaksanakan gratis tanpa dipungut biaya apapun.
“Pelatihan yang sebelumnya dilakukan secara personal kepada masyarakat terdekat. Sekarang dalam jumlah yang lebih besar, peserta sekitar 30 orang lebih yang terdiri dari usia produktif,” imbuhnya.
Tujuannya, kata Tanissa, agar masyarakat dilatih mandiri dan berkarya ditengah harga yang sedang meroket.
“Dengan berkarya sehingga masyarakat dapat berdaya, setelah berdaya masyarakat dapat saling membantu satu sama lain sehingga masyarakat dapat berjaya,” jelas Tanissa.
Hal senada disampaikan oleh pengrajin, Irsad Irawan, semoga kedepannya diadakan pendampingan secara berkelanjutan.
Ia menyebut, dengan tumbuhan Eceng Gondok ini banyak manfaatnya salah satunya menjadi kerajinan, yang pasarnya sudah mendunia.
“Masyarakat Purwakarta pun bisa menjadikan produk kerajinan eceng sebagai produk iconic Purwakarta bersama Eceng Kreasi Purwakarta (EkraP),” tutur Irsad. (Gin)