Masyarakat Tasikmalaya Diminta Waspadai DBD saat Musim Kemarau Basah

Ilustrasi Kasus DBD. (Foto: iStockphoto).

Uus mengungkapkan kasus DBD muncul tergantung dari kondisi cuaca, biasanya cenderung terjadi saat musim hujan karena akan banyak air bersih yang menampung, sehingga menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk DBD.

Selanjutnya kasus DBD itu, ucap dia, seringkali turun pada musim kemarau, namun kondisi musim saat ini yang masih turun hujan di bulan-bulan kemarau bisa menjadi perpanjangan berkembangbiaknya nyamuk yang akhirnya kasus DBD terus terjadi.

Baca Juga:  Gunakan Rakit ke Sekolah, Hak dan Kewajiban Pelajar Dinilai Belum Terpenuhi

“Ketika masuk perpanjangan, maka genangan semakin panjang, kesempatan nyamuk untuk hidup semakin panjang, karena kan kita tahu bahwa mereka bertelur di air yang jernih, maka DBD itu tidak ikut siklus itu, tapi sepanjang tahun ada kasus DBD,” ungkapnya.

Baca Juga:  Usai Blusukan, Diky Chandra Fokus ke Masalah Stunting di Kota Tasikmalaya

Adanya potensi berkembangbiaknya nyamuk DBD itu, maka pihaknya terus mengkampanyekan kepada masyarakat untuk selalu rutin melakukan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk di lingkungan sekitar, maupun di dalam rumah.

Baca Juga:  Duh! Jalur Gentong dan Salawu Tasikmalaya Rawan Tanah Longsor, Pemudik Diminta Waspada

Masyarakat harus memiliki kesadaran untuk selalu membuang genangan air seperti di tempat dispenser, kulkas, bak air, dan selalu menutup rapat tempat penyimpanan air bersih agar nyamuk tidak berkembang biak. (Red)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News