Melalui ‘Zero Food Waste’, Mahasiswa UPI Purwakarta Ajak Siswa SD Peduli Lingkungan

Murid SDN Ekologi Kahuripan Pajajaran Purwakarta belajar mengelola sampah makanan menjadi produk yang bernilai ekonomis, untuk menumbuhkan rasa peduli lingkungan sejak dini (Foto: Ist)
Murid SDN Ekologi Kahuripan Pajajaran Purwakarta belajar mengelola sampah makanan menjadi produk yang bernilai ekonomis, untuk menumbuhkan rasa peduli lingkungan sejak dini (Foto: Ist)

TPS 3R yang berlokasi di Perumahan Dian Anyar, Ciseureuh, Purwakarta ini, menurutnya memiliki fasilitas untuk pengolahan sampah organik yang mudah diakses oleh peserta didik dan masyarakat.

Alfi menjelaskan program Zero Food Waste ini dilakukan melalui tiga tahapan utama, yakni sosialisasi, implementasi, serta produksi dan pemasaran.

Tahap awal dimulai dengan memberikan pemahaman kepada peserta didik dan orang tua tentang food waste dan konsep biokonversi maggot.

Baca Juga:  Pasca Kebakaran, Patroli di Gunung Ciremai Diperketat

“Kami memberikan pemahaman tentang food waste dan menjelaskan bagaimana sampah sisa makanan dapat diubah menjadi produk bernilai ekonomis, seperti pakan ternak,” ujar Alfi.

Pada tahap implementasi, peserta didik diajak untuk berpartisipasi aktif dengan membawa sampah organik dari rumah masing-masing. Sampah ini kemudian dijadikan pakan maggot di TPS 3R.

“Sampah tersebut kemudian dibawa dan diolah di TPS 3R Dian Anyar Ciseureuh menjadi media makanan bagi maggot. Proses biokonversi ini mengajarkan anak-anak cara mengubah sampah menjadi produk bermanfaat,” lanjut Alfi.

Baca Juga:  Warga Sambut Baik Pembangunan Jalan Desa di Naringgul Cianjur

Tahap terakhir adalah produksi dan pemasaran maggot. Maggot hasil biokonversi yang memiliki ukuran 2 hingga 4 cm dipanen dengan hati-hati untuk menghasilkan produk berkualitas.

Menurut Alfi, produk maggot ini kaya akan protein dan dapat digunakan sebagai pakan untuk ikan, ayam, atau hewan ternak lainnya.

Baca Juga:  Polres Purwakarta Gelar Operasi Bina Waspada Lodaya 2023, Ini Tujuannya

Untuk memasarkan produk, pihaknya menggunakan berbagai saluran, termasuk penjualan langsung kepada konsumen, kerja sama dengan lembaga pemerintah, dan media sosial seperti Instagram @p3k.upi.sdnekologikahuripan.

“Strategi pemasaran kami juga mencakup pemberian sampel gratis kepada peternak, penyebaran testimoni, hingga promosi melalui bazar di SDN Ekologi Kahuripan Pajajaran,” ungkap Alfi.