Menurutnya, pendekatan pemasaran semacam ini berhasil memperluas jangkauan produk, sekaligus mendukung penerapan pendidikan berbasis lingkungan.
Alfi juga mengungkapkan bazar ini rencananya akan menjadi agenda tahunan di SDN Ekologi Kahuripan Pajajaran, yang mana menjadi bagian dari Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
Diakui Alfi, program Zero Food Waste ini memberikan banyak pelajaran, terutama bagi dirinya dan mahasiswa P3K UPI yang terlibat langsung.
“Kami belajar banyak dari kolaborasi dengan TPS 3R dan pihak sekolah,” ujarnya.
Program Zero Food Waste yang tinggal beberapa hari lagi ini, diharapkan mampu mencetak peserta didik sebagai agen perubahan yang peduli lingkungan.
“Kami percaya, pendidikan sejak dini bisa menciptakan generasi yang lebih peduli lingkungan,” tambahnya.
Selain menjadi solusi pengelolaan sampah organik, menurutnya program biokonversi maggot ini juga meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
Alfi berharap program ini terus berkembang dan menginspirasi masyarakat untuk memanfaatkan sampah menjadi sesuatu yang lebih bernilai.
“Semoga ini menjadi langkah kecil menuju perubahan besar dalam pengelolaan lingkungan di Purwakarta,” harap mahasiswa UPI Purwakarta.
Sementara, Kepala Sekolah SDN Ekologi Kahuripan Pajajaran, Erni Asmawati mengatakan kunci utama keberhasilan program yang digagas mahasiswa UPI Purwakarta dalam menumbuhkan kesadaran lingkungan bagi generasi muda adalah kerjasama antar pihak, terutama pihak sekolah.