Ihsanudin mengatakan pihaknya tidak mengharapkan lagi adanya saling berbalas pantun Muhaimin Iskandar dengan para petinggi NU. Jangan sampai, katanya, potensi suara nahdliyin yang bisa dirangkul oleh Gerindra dan PKB pada Pilpres 2022 malah tidak terealisasi secara optimal.
“Secara gentleman Cak Imin harus sowan dan memohon dukungan kepada keluarga besar NU. Sebab, mereka bertiga; Gus Yahya, Mbak Yenny dan Mbak Khofifah adalah kunci atau bisa juga PKB menawarkan nama-nama cawapres lainnya dari internal NU sebagai alternatif, seperti Mbak Khofifah, Mas Erick Tohir, atau pun Gus Yaqut (Menteri Agama RI), agar kekuatan dan potensi besar ini bisa berbuah kemenangan,” kata Ihsanudin.
Gerindra sendiri, kata Ihsanudin, sudah memiliki modal besar suara, di antaranya suara untuk Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto, saat Pilpres 2019 lalu. Gerindra Jabar dan provinsi lainnya pun sudah bulat memohon Prabowo Subianto menjadi calon presiden pada Pilpres 2024.
“Gagasan ini sekedar masukan dari kami buat para petinggi partai agar pergerakan politik lebih efektif dan meraih kemenangan,” tandasnya. (Red)