Koh Akiat merintis karir di mulai dari mengikuti lomba-lomba Agustusan. Kemudian berlanjut dan menjadi sering mengikuti lomba-lomba yang diadakan di Jakarta. Karena perlombaan layang-layang di Bandung masih jarang diadakan.
Pada sebuah perlombaan layangan di tahun 1995, Akiat memikat Presiden Klub Layang-Layang Internasional, Ludovic Petit dengan kehebatannya. Mereka pun bertemu dan berbincang-bincang, hingga Ludovic mengundang Akiat mengikuti lomba layang-layang dunia di Prancis pada tahun 1998.
Perihal tawaran tersebut, Akiat masih ragu lantaran panitia hanya menyiapkan biaya tiket dan akomodasi untuk 1 orang saja. Sedangkan Akiat ingin istrinya ikut menemani karena beliau tidak bisa berbahasa Inggris.
“Saya tidak bisa bahasa inggris, jadi harus ditemani istri. Istri saya bisa Bahasa Inggris,” ungkap Akiat.
Latihan yang dilalui Akiat saat itu tidaklah sederhana. Akiat menggayuh sepeda di pagi hari dari Maribaya sampai ke Lembang.