Hingga sampai jelang magrib, reporter JabarNews masih berbincang-bincang dengan warga yang terdampak gempa di perkampungan tersebut yang jauh dari pusat keramaian.
Terdengar adzan Magrib berkumandang, di salah satu Masjid kondisi tembok (dinding) retak-retak menambahkan rasa prihatin, sedih dan seakan rasanya salah seorang jurnalis media online ini berjalan tak bernapak. Ya! Kini, kampung tersebut hancur porak-poranda seperti kampung mati aktivitas.
“Alhamdulillah untuk rasa gotong royong dan kebersamaan warga sini kompak gerakan sosialnya,” sebut Ketua RT setempat, kepada JabarNews di lokasi.
Bahkan, akses jalan pun hanya cukup untuk satu mobil saja. Tapi, untuk infrastruktur sudah mulus alias baik sudah terealisasikan. Pasalnya, pemerintah desa (Pemdes) setempat menggenjot dan terapkan anggaran dana desa (DD) untuk pengecoran jalan atau juga melalui hotmik.
Diketahui, untuk bantuan dikucurkan secara bertahap. Apalagi sudah disampaikan langsung di depan umum dan diberitakan secara nasional pula bahwa Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan jumlah uang bantuan untuk kategori bangunan rumah yang rusak berat sekitar Rp60 juta, sedang Rp35 juta dan untuk kategori ringan Rp15 juta. (Mul)