JABAR NEWS | PURWAKARTA – Karena belum mendapatkan bantuan untuk memperbaiki, pihak SMP Satu Atap (Satap) Desa Pasirmunjul, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta, terpaksa menghentikan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) disalah satu ruang kelas yang saat ini mengalami kerusakan.
Hal ini dilakukan untuk menghindari adanya korban karena kondisi ruangan di sekolah tersebut yang sewaktu-waktu bisa saja roboh.
“Kondisi ruangan ini sewaktu-waktu bisa saja roboh, sehingga ruang kelas ini terpaksa kita kosongkan,” kata Kepala SMP Satap Pasirmunjul Dudung belum lama ini.
Dudung menuturkan kerusakan ruang kelas tersebut dipengaruhi kondisi tanah wilayah Desa Pasimunjul yang labil. Bahkan tahun lalu, dua ruangan disterilkan dari aktivitas siswa lantaran mengalami keretakan akibat longsor.
“Tapi untungnya kemarin ada bantuan dari Pemkab yaitu tembok penahan tebing. Hanya saja untuk ruangan kelas belum mendapat bantuan katanya nanti tahun 2018 dapat peremajaan ruangan,” tuturnya.
Dengan memiliki 10 ruang kelas yang ada saat ini tidak cukup menampung 442 siswa sekolah dasar. Apalagi sepuluh ruang kelas tersebut juga digunakan untuk 268 siswa SMP. Sehingga para siswa harus belajar secara berhimpitan, karena masih terbatasnya sarana ruang belajar
Pihak sekolah berharap, segera mendapatkan bantuan untuk perbaikan sarana belajar serta dapat membangun ruang kelas baru untuk para siswa.
“Mudah-mudahan saja tahun 2018 bisa mendapat bantuan agar proses belajar mengajar bisa nyaman,” ucapnya. (Zal)
Jabar News | Berita Jawa Barat