Agus menjabarkan, awal mula perkataan guru itu ketika anaknya beberapa hari tidak sekolah lantaran sedang mengalami sakit. Namun, kondisi ini sudah diberitahukan ke guru tersebut oleh istrinya terkait kondisi sang anak.
Dalam pesan WhatsApp tersebut, awalnya oknum guru yang dimaksud mengingatkan istri Agus jika sebentar lagi pihak sekolah akan UTS selama 1 minggu full. Jika jarang masuk, takut sang murid ketinggalan pelajaran.
“Awal chat di WhatsApp mah biasa aja, namun kita sangat menyangkan aja kok bisa keluar kata-kata otak anak saya kurang berjalan karena terlalu lama belajar di rumah. Kan belajar di rumah sesuai arahan pemerintah karena pandemi-Covid-19,” jelas Agus.
Seharusnya, kata Agus, sebagai seorang guru harus memberikan pemahaman yang baik kepada wali murid dan siswa di sekolah, bukannya menyuruh pindah sekolah apalagi menilai otak anak kurang berjalan.
“Harusnya saat ada murid terlihat malas sekolah diberi pemahaman, bukan malah disuruh pindah sekolah,” ucapnya.