JABARNEWS | PURWAKARTA – Bermodalkan nekat, Ananda Dwi Septian pemuda asal Desa Margaluyu, Kecamatan Kiarapedes, Kabupaten Purwakarta sukses menjadi petani di kampungnya. Ia memulai menjadi seorang petani sejak tahun 2018 silam setelah memutuskan berhenti sebagai karyawan pabrik di Kawasan Industri Pupuk Kujang Cikampek selama dua tahun.
Ketika memulai menjadi petani, dirinya mengaku sempat tidak mendapatkan restu dari keluarga. Bukan tanpa sebab, ini karena dunia pertanian merupakan hal yang baru untuk dirinya dan keluarga. Namun demikian, seiring waktu berjalan keluarga pun mendukung karena melihat usaha keras dan perjuangannya dalam menjalani profesi sebagai petani.
“Awalnya tidak ada yang mendukung karena emang basic-nya saya bukan dari akademis sekolah di Fakultas Pertanian maupun orangtua bukan dari seorang petani. Sempat dulu-dulu waktu masih awam masih bertentangan sama keluarga, tapi alhamdulillah sampai saat ini orangtua mendukung,” katanya kepada Jabarnews, Kamis (3/2/2022).
Ia mengatakan, awal-awal merintis dirinya dibantu oleh Himpunan Pemuda Tani Purwakarta yang digagas oleh Haris Budiman. Bahkan orang yang pertama kali mengenalkan dunia pertanian kepadanya ialah Haris Budiman. Ia pun sempat memandang sebelah mata profesi petani lantaran terkesan kotor dan harus bersusah payah berpanas-panasan di ladang.
“Seiring berjalannya waktu saya mulai nah hobi lah (menanam). Dulu saya sering kalau ada waktu luang libur sering berkunjung ke tempatnya gitu, jadi dari awal dari sana belajar dan langsung mempraktekkan di desa saya,” katanya.